Sabtu, 13 Desember 2008
Yakinlah Kami Tidak Akan Berhenti
Pengusutan dugaan gratifikasi dana Bank Indonesia ke kalangan Dewan periode lalu menjadi hal yang unik dicermati. Kali ini, dua badan yang berbeda seakan berlomba menemukan sesuatu yang baru. Badan Kehormatan DPR yang bergerak di bidang etika, kerap lebih terkesan nyaring menyuarakan perkembangan kasus ini.
Sebaliknya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih terkesan 'hati-hati', jika tak ingin ditafsirkan lambat. Keraguan pun dilontarkan banyak pihak atas langkah KPK. Namun, perbincangan dengan Ketua KPK Antasari Azhar, akhir pekan lalu (26/1) mengulas soal kesan dan langkah KPK sebenarnya.
Bagaimana perkembangan penyelidikan aliran dana BI di KPK saat ini?
Sudah ada perkembangan, cuma ya cermati sajalah kegiatan kami. Kalau saya sesumbar, malahan akan menyulitkan. Masih ada hal-hal yang memerlukan pembuktian.
Jadi, KPK tak akan banyak mempublikasikan pengusutan atau pemeriksaan?
Ya, kalau saya terlalu terbuka, akan banyak pihak-pihak terkait yang punya kesempatan untuk menghilangkan jejak. Macam-macam bisa mereka lakukan. Yang pasti, sudah ada persiapan untuk itu. Ada saatnya kami memberi keterangan (kepada pers atau publik-red), apa yang sudah, belum dan akan kami lakukan. Apa yang sudah perlu atau belum kami keluarkan informasinya. Selain kami harus memperhitungkan tindakan, kecepatan yang akurat. Yakinlah, kami pasti tidak akan berhenti.
Soal sinyalemen keterlibatan sejumlah inisial nama yang diungkap BK dan dikantungi KPK?
Tanya saja pada BK, ini kan KPK. Kami bekerja di yuridis, jangan terlalu banyak kita berkoar sebab itu akan menyulitkan. Besok pagi bisa saja karni akan menyebarkan, namanya manusia ada juga yang namanya untuk strategi dan suksesnya kegiatan. Jelas ini mengakibatkan ketidakpuasan orang yang menginginkan berita, tapi kalau kita keluarkan semua maka proses jadi tersendat. Tapi, nyatanya sampai hari ini kami kerja, ya ada saatnya kami akan mengungkap yang signifikan. Kegiatan dalam rangka khusunya kasus BI akan terus dilakukan dan tak berhenti.
Kapan KPK akan mengumumkan nama-nama yang diduga terlibat?
Mudah-mudahan setelah workshop di Bali (UNCAC-red). Dimana pun penyelidikan akan tetap dilakukan dan disiasati. Tetap memerlukan alat bukti.
Bagaimana perkembangan penyelidikan aliran dananya?
Waduh gimana ya, jadi yang saya inginkan pers jeli sajalah, jangan hanya semata-mata keterangan saja yang diberikan, tapi cermati juga kegiatan KPK. Itu pintu masuk sebetulnya, pahami saja bahasa tubuh KPK. Siapa, perankan apa, apa yang dicari.
Berarti Februari bisa diumumkan KPK?
Saya tak janji Februari, mungkin bisa lebih cepat atau lama, kan juga ada kerja komisioner, staff dalam kerja KPK. Bila staff bilang siap pak, kami akan umumkan. Darimana pun mulai dari stakeholder kita akan sikapi dan analisis, juga bagaimana operasi intelijen kita.
Ada suara-suara yang meragukan keberanian KPK, terutama terhadap anggota fraksi tertentu?
Ini kan hukum pidana, pelaku dan perbuatannya harus jelas. Kami tak ragu sama sekali. Lihat saja.
Jadi?
Profesionalisme dan proporsionalitaslah, ada langkah hukum, kami bukan lembaga politik, tak ada tekanan politik karena ini adalah aspirasi masyarakat dan juga penegakan hukum. Jadi langkah kami profesional dan proporsional tentunya. ***
Sumber : Sinar Harapan, 29 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar